Langsung ke konten utama

Batu Ajaib

    kami semua tengah bersorak dan bertepuk demi menguapkan semangat yang membuncah selama 120 menit tanpa henti, hingga  jarum jam sudah mengisyaratkan jam 15.00 wib dan di ikuti oleh iringan merdu suara adhan ashar yang berkumandang, seluruh peserta latpel pun beristirahat dan beranjak melaksanakan sholat ashar berjamaah, usai sholat ashar kami semua berdhikir sejenak mengingat sesuatu yang seharusnya kami ingat, serta melupakan jutaan permasalahan hidup yang menggenang di hati selama ini dan berdo’a, sayup-sayup dalam do’a imam, aku seolah berlabu di samudra ingatan, dimana saat itu aku menerima sebuah undangan dengan kepala surat pimpinan anak cabang, berisikan undangan pelantikan lengkap beserta tanggal, tempat, serta tertera sebuah nama yang di tandai oleh hijau stabilo bertuliskan M.Khoirul Anam (koordinator departemen komunikasi dan informatika (DKI)).
Ya, sebuah surat yang berisikan sebuah amanah menjalankan organisasi keterpelajaran.     Hari ini kami menghadiri pelantikan dengan hati riang tanpa sadar bahwa kita sedang di iringi sebuah tanggung jawab yang teramat berat, acara pelantikan berjalan sederhan namun cukup meriah dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama dan group sholawat, beberapa tokoh agama tersebut bisa di bilang sebagai orang tua dalam organisasi kami, mereka semua memberikan petuah  serta wejangan bagi kami, sebuah wejangan yang masih sangat tertanam sekali dalam benakku hingga kini, di antaranya ialah pantun jenaka “manuk gelatik cucuk e abang, mari di lantik tambah semangat nerjang, ogak kok manuk gelatik cucuk e biru mari di lantik kok tambah turu” seketika tawa riang audient pun pecah di ruang tak bebilik tersebut. Setelah sambutan usai, pelantikan di mulai, satu persatu nama pengurus di panggil menuju panggung kehormatan (sebenarnya bukan panggung, Cuma pelataran mwc yang di beri gelaran), mereka semua berpakaian rapi, si cowok mengenakan baju putih dan celana hitam, kaya orang mau nikah. Sedang si cewek memakai baju putih, rok hitam, dan kerudung hitam, meskipun cewek kami kalah mentereng dengan bunda-bundanya (fatayat-muslimat), mereka tetap nampak anggun menawan, terutama .......................(nama ini di sensor, yang jelas cewek cem-ceman ku). Serah terima jabatan yang di simbolkan dengan penyerahan bendera organisasi kami, dan di tutup dengan do’a.


Upacara pelantikan selesai
*****


Jam 13.00 wib.

Suasana ramai sekali, kami sedang menunggu hadirnya angkutan yang akan membawa kami ke lokasi raker , seharusnya mobil yang kami tunggu sudah hadir sepuluh menit yang lalu, namun entah karena ban bocor, atau semangat sopirnya yang bocor karena gak ikut pelantikan (aku gak tahu).
    “Hum, jam karet” gunamku.
Tak lama berselang, suara mobil menderu, terlihat dari kejauhan sebuah mobil hijau mewah, yang berlogo AC, Wifi, serta tempat duduk dan fasilitas yang serba nyaman di jendelanya, mobil itu melaju pelan dan berhenti tepat di depan kantor kami, di susul dengan sang sopir yang berlagak sopan keluar menghampiri kak anang.
“wihh, gila mobil ini yang mau di pake ??” tanyaku dalam hati sambil senyum-senyum gak jelas. Terlihat di kejauhan kak anang dan sang sopir berbincang sembari menunjuk ke berbagai arah.
“PAC ternyata keren juga ya !!!” tandasku lagi pada teman di sampingku.
 Tak lama setelah kak anang dan sopir main tunjuk-tunjukan, ban mobil tersebut kembali beradu  dengan aspal dan berlalu pergi meninggalkan kami dengan kepulan asap serta suara deruan. Disusul dengan mobil bak terbuka yang menyingsing ke tempat kami berada. Dan jeng-jeng Mobil inilah yang akan membawa kami menuju lokasi raker nantinya, dan di sambut dengat menguapnya kat-kata PAC keren dan kalimat senada lainya dari pikiranku.
“dasar PHP!” celetukku dalam hati.
Oh iya, kalau hendak di kata, sebenarnya saat ini aku belum tau apa artinya raker ? Yang ada dalam pikiranku hanya aku akan berseang-senang di sana. Sesuai dengan rumus kesenangan (SE =JJ +TE` ) rumus ini sesuai dengan hukum arcimides nomor 3.
    Di sepanjang perjalanan aku di temani angin sepoi-sepoi yang memanja, sejenak kami semua melupakan segala penat di dada bersama orang yang di masa depan tak akan lagi menjadi teman bagi kami, melainkan menjadi saudara yang tak kan pernah kami lupakan.
    Butuh lebih dari satu bab untuk menceritakan mereka semua. Namun aku ambil beberapa tokoh utamanya saja, yaitu ; kak anang, mbak nida, wachid, Angga, Chandra, Ibad, Mujib, dan masih banyak lagi seperti yang ku bilang tadi.
    Sesampai kami di lokasi (masjid Kemantren, Paciran), kami di sambut nuansa indah pinggir pantai. kami berjalan-jalan di tepi lautan yang di penuhi karang, saat itu senja, rona jingga surya begitu menggoda pandanganku saat itu. Kami berfoto, bercengkrama, bercanda, menerobos cela-cela angin yang menyapu wajah dan pakaian kami (susah sekali menggambarkan keadaan ini). Yang jelas kamai bersenang-senang sampai adhan maghrib menjelang.
Usai sholat maghrib, kami di kagetkan dengan keadaan indri.
    “ha ha ha”, indri meraung-raung bagai orang gila, eh bukan gila, kesurupan.
Beberapa teman perempuan kami hanya clingak-clinguk kebingungan, tak tahu hendak berbuat apa.
Kami sebagai kaum laki-laki juga hanya sanggup terdiam menanggapi ocehan indri yang semula menangis dan tertawa berubah jadi ngelantur, setiap ada laki-laki yang mendekatinya.
“seneng aku yo? ” ucap indri sambil tersenyum genit.
“sopo kue ?, Nha metu  !” tanya kak anang pada indri.
“lapo koe ? ngongkan-ngongkon ! seneng aku yo ? ” wajah indri yang semula merah padam berubah genit memanja.
“metu, lapo kok amu nyurupi koncoku ? ” seru kak anang yang semakin bingung.
“Lapo, balikno barang e bapakku sek ! ” bantah indri dengan irama keras.
Kami semua bingung mendengar ucapan indri tadi.
 “barang ?” dalam benakku bertanya. Seketika kami teringat pada sesuatu yang di sebut barang oleh indri.
    Sebenarnya saat sore tadi, mujib menemukan sebuah batu yang mirip sekali dengan titit (ini nyata, bukan rekayasa).
Setelah berpikir sejenak, kak anang menimpali pernyataan dari indri, “io, tak balekno ! tapi metuo disek ! ” tawar kak anang sambil mencari batu ajaib yang dari tadi di jadikan gantungan pada saat bermain ceki  yang mengakibatkan kirno kalah bermain terus menerus itu, dan saat di temukan, kirno membuang batu tersebut ke tengah laut, ke negri anta berantah yang tak pernah kami tahu.
    “wes tak balekno ! nha metu ! ” kata kirno setelah     membuang batu petaka tersebut kembali ke negri anta berantah.
“terno toh ! ” jawab indri manja.
“numpak opo ? mumpak becak ! ” tanya angga.
“ngayang toh ! ” jawab indri sambil senyum.
“jin goblog, gak tau sekolah ! ”
“nok nggonku gak ono sekolah goblok !” sahut indri.
Aku kebingungan, karena ini pertama kalinya kami di goblogkan oleh jin. Dan aku baru tahu juga, kalau jin ini gak pernah sekolah.
Namun setelah jin tersebut berhasil di rayu kak anang, jin tersebut keluar dari tubuh indri. Dan kegiatan kembali berlansung seperti semula tentunya dengan menyisakan cerita lucu tentang batu ajaib dari jin laut lepas hehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ketua umum IPPNU PP dari masa ke masa

1. Dra Hj umroh mahfudhoh (1955-1956) 2. Hj Basyiroh saimuri (1956-1960) 3. Hj machmudah Nachrowi (1960-1963) 4. Dra Hj Faridah Purnomo (1963-1966) 5. Dra Hj Machsanah Asnawi (1966-1976) 6. Dra Hj Ratu Ida mawaddah Noor (1976-1981) 7. Dra Hj Misnar ma'ruf Bachtiar (1981-1988) 8. Dra Hj Titien Asiah wahiduddin (1988-1996) 9. Dra Hj Ulfah Mashfufah (1996-1999) 10. Dra Hj Safira machrusah(1999-2003) 11. Ratu dian hatifah (2003-2006) 12. Siti Soraya Devi (2006-2009) 13. Hj Wafa Patria Umma (2009-2012) 14. margaret Aliyah Maimunah (2012-2015) 15. puti hasniyah (2015-2018)

di sini ada LOGIKA !

bismillah wal alhamdulillah... sejak sering berada di lingkungan organisasi kini ku sering mendengarkan dan berbica ra dengan teman2 mulai dari yg bermanfaat sampai tidak bermanfaat hehe..... tapi menurut ku tetap saja bermanfaat karna yg bernilai adalah kebersamaannya. sempat malam ini aku berfikir tentang logika. apa itu logika ? apakah logika selalu di kedepankan ketika berfikir? apakah anda yakin dg berlogika akan mendapatkan suatu kebenaran? Na...yuk kita belajar dari hadist. masih ingat dengan hadist ini kawan, "as sholatu imaadu ddin faman aqomaha faqod aqoomaddin faman tarookaha faqod hadaamaddin" yang katanya sholat itu sebagai tiang agama. bagimana kita bisa berlogika dengan pernytaan ini ?? maka, dengan mencari asbaabun nuzul dan asbaabul furudnya. kita bisa tau, mari kita hubungkan dengan hadist yg menjelaskan bahwa islam di bangun dengan 5 fondasi. di ataranya ada syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. maka ketika di hubungkan dengan sholat adalah tiang agama...

K.H. Idham Chalid

Menyebut nama Kiai Idham Chalid, ingatan kita tentu akan melayang pada gonjang-ganjing NU pada tahun 1982-1984, yang melahirkan sekaligus menghadapkan dua kubu tokoh-tokoh nahdliyyin: kubu Cipete dan kubu Situbondo. Konflik internal NU itu juga yang kemudian membuat Idham dianggap kontroversial. Bahkan ia dijuluki “politikus gabus”, karena dianggap  tidak memiliki pendirian. Tak banyak yang mau melihat sisi lain kebijakan-kebijakan Kiai Idham, yang sebenarnya sangat NU dan sangat Sunni. Sebagai politisi besar NU yang lihai, Idham memang memainkan dua lakon berbeda, sebagai politisi dan ulama. Sebagai politisi, ia melakukan gerakan strategis, dan bila perlu kompromistis. Sebagai ulama, ia bersikap fleksibel, tapi tetap tidak terlepas dari jalur Islam dan tradisi yang diembannya. Semua itu ia lakukan sebagai bagian dari upaya kerasnya menjaga stabilitas kalangan bawah nahdliyyin, yang menjadi tanggung jawabnya, agar selamat fisik dan spiritual melewati masa-masa gawat tran...