Langsung ke konten utama

BID`AH tidak = SALAH


Bid'ah,  apasih bid'ah itu ?


البدعة فعل ما لم يعهد فى عصر رسول الله
“Bid`ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan di zaman Rosulullah”

Apa Bid'ah = SALAH ?

1. Bid`ah wajibah
Yakni bid`ah yang dilakukan untuk mewujudkan hal-hal yang wajib oleh syari` seperti mempelajari nahwu, shorof, balaghoh, dll. Sebab hanya dengan ilmu tersebut seseoran dapat memahami Al qur`an dan hadis secara sempurna.
2. Bid`ah Mandubah
Yakni segala sesuatu yang baik, tapi tidak pernah dilakukan pada masa Rosulullah, seperti sholat tarawih 20 rakaat berjama`ah sebulan penuh yang dicetuskan oleh sahabat umar, pembukuan Al qur`an oleh sahabat Abu Bakar, Modifikasi yang dilakukan oleh sahanat Usman dengan memberi tambahan adzan sebelum Khutbah, penulisan, pemberian harokat, nomor surat dalam Al qur`an oleh sahabat Usman, mendirikan Madrasah, Pesantren dll.

3. Bid`ah Mubahah
Seperti berjabat tangan setelah sholat, memakai batik, sarung dan kopiah.
4. Bid`ah makruhah
Seperti menghiasi Masjid dengan hiasan yang berlebihan.
5. Bid`ah  Muharomah
Yakni bid`ah yang bertentangan dengan syara` (Al Qur`an Hadis) seperti faham jabariyah, qodariyah, ahmadiyah dll.
     Bila semua bid`ah adalah sesat, maka sebagian amalan-amalan para sahabat serta para ulama yang belum pernah dilakukan oleh Nabi adalah dholalah (haram), padahal sahabat Umar melaksanakan sholat tarawih 20 rakaat berjama`ah ketika itu beliau sendiri berkata:
نعمت البدعة هذه (رواه البخاري ومالك فى موطأ)
 Sebaik-baik bid`ah adalah ini (yakni sholat tarawih dengan berjama`ah)” (HR. Al Bukhori & Malik).
Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain, kalau semua masalah baru tersebut dianggap sesat, maka akan tertutup pintu jihad para ulama tapi Alhamdulillah pikiran dan akidah seorang muslim tidak sedangkal itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

K.H. Idham Chalid

Menyebut nama Kiai Idham Chalid, ingatan kita tentu akan melayang pada gonjang-ganjing NU pada tahun 1982-1984, yang melahirkan sekaligus menghadapkan dua kubu tokoh-tokoh nahdliyyin: kubu Cipete dan kubu Situbondo. Konflik internal NU itu juga yang kemudian membuat Idham dianggap kontroversial. Bahkan ia dijuluki “politikus gabus”, karena dianggap  tidak memiliki pendirian. Tak banyak yang mau melihat sisi lain kebijakan-kebijakan Kiai Idham, yang sebenarnya sangat NU dan sangat Sunni. Sebagai politisi besar NU yang lihai, Idham memang memainkan dua lakon berbeda, sebagai politisi dan ulama. Sebagai politisi, ia melakukan gerakan strategis, dan bila perlu kompromistis. Sebagai ulama, ia bersikap fleksibel, tapi tetap tidak terlepas dari jalur Islam dan tradisi yang diembannya. Semua itu ia lakukan sebagai bagian dari upaya kerasnya menjaga stabilitas kalangan bawah nahdliyyin, yang menjadi tanggung jawabnya, agar selamat fisik dan spiritual melewati masa-masa gawat tran...

ketua umum IPPNU PP dari masa ke masa

1. Dra Hj umroh mahfudhoh (1955-1956) 2. Hj Basyiroh saimuri (1956-1960) 3. Hj machmudah Nachrowi (1960-1963) 4. Dra Hj Faridah Purnomo (1963-1966) 5. Dra Hj Machsanah Asnawi (1966-1976) 6. Dra Hj Ratu Ida mawaddah Noor (1976-1981) 7. Dra Hj Misnar ma'ruf Bachtiar (1981-1988) 8. Dra Hj Titien Asiah wahiduddin (1988-1996) 9. Dra Hj Ulfah Mashfufah (1996-1999) 10. Dra Hj Safira machrusah(1999-2003) 11. Ratu dian hatifah (2003-2006) 12. Siti Soraya Devi (2006-2009) 13. Hj Wafa Patria Umma (2009-2012) 14. margaret Aliyah Maimunah (2012-2015) 15. puti hasniyah (2015-2018)