Langsung ke konten utama

sejarah ipnu

Pada dasarnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) didirikan sebagai organisasi pelajar dan santri. Pada awalnya, berdiri pada tahun 1954 dan 1955, ia didirikan dalam rangka menyatukan gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyin.

Menurut sejarawan dalam memahami peristiwa sejarah (Histirical Moment) ada tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu masa kini dan masa yang akan datang. Ketikan Konggres LP Ma’arif di Semarang tanggal 20 jumadi Akhir 1337 atau tanggal 24 Februari 1954 M. tholhah  Mansyur mengusulkan dibentuknya ikatan bagi pelajar NU, yang mana anggotanya adalah putra NU dan usulan tersebut diterima oleh forum, detik itu pula resmi IPNU dilahirkan dikota Semarang.

Seorang Mahasiswa UGM, Umroh Mahfodhoh mengadakan musyawarah di pondok pesantren Muallimat Solo untuk mengusahakan adanya pembentukan wadah bagi putra-putri NU.



Pada saat diadakan koggres IPNU I di Malang Jawa Timur pada tanggal 28 Februari-5 Maret 1955 yang dipimpin oleh Presiden Ir Soekarno disusulkan dibentuknya wadah putra putri Nahdlatul Ulama’, teryata usulan tersebut diterima oleh forum, maka pada tanggal 8 Rajab 1374 atau 2 maret 1955 IPPNU resmi didirikan dengan kepanjangan Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama’.

Dalam perjalanan IPNU-IPPNU mengalami tiga fase perubahan, yang pertaman IPNU lahir berbasis pelajar dan santri, kedua IPNU-IPPNU berbasis umum, ketiga IPNU-IPPNU kembali kehabitatnya lagi. Ketika fase kedua IPNU-IPPNU satu persoalan yang cukup besar dimana  IPNU-IPPNU hampie kehilangan jati dirinya sebagai kader, dengan adanya tekanan yang dilakukan oleh rezim orde baru dengan strategi penerapan UU nomor 8 tahun 1985, yaitu tentang idiologi ormas yang menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas, serta dipolitisasi (penghapusan) dengan mewadahi semua OKP dalam KNPI.

Selain itu, dengan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang salah satu poinnya berisi pelarangan organisasi kesiswaan selain OSIS dan Pramuka.

Dengan demikian akhirnya IPNU-IPPNU berbenah diri dan mengubah orientasi dalam garis perjuangan IPNU-IPPNU pasca berlakunnya Undang-Undang tersebut.

Obyektifitas diatas akhirnya teraktualisasi dalam keputusan konggres IPNU-IPPNU ke  X tahun 1998 di Jombang Jawa Timur. Huruf ‘P’, semula pelajar berubah menjadi ‘Putra’ (IPNU), Putra Putri (IPPNU) hal ini menjadikan segmentasi IPNU-IPPNU lebih luas.

Format baru pasca konggres X Jombang, IPNU-IPPNU mengalami masa konsolidasi ulang dalam bingkai pergulatan organisasi dan orientasi social, disadari maupun tidak perlauan orientasi ternyata berdampak kurang baik terhadap kinerja dan aktifitas IPNU-IPPNU secara institusional maupun secara operasional.

Secara konstitusional diartikan bahwa IPNU dapat dipandang sebagai organisasi kepemudaan di lingkungan NU. Secara operasional dilapangan menyebabkan tarik menarik dalam perebutan segmen anggota, bidang garap dan wacana. Karena dipandang tidak efektif, pada konggres IPNU 2000 di Makasar Sulawesi Selatan mengelaurkan deklarasi Makasar lewat rekomendasi komisi A (organisasi) mencetuskan keputusan

· Mengembalikan IPNU pada visi kepelajaran, sebagaimana tujuan awal

· Menumbuhkembangkan IPNU pada basis perjuangan yaitu sekolah dan pondok pesantren

· Mengembangkan Corp Brigade Pembangunan sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan dan pencinta alam.

Fase ketiga merupakan implementasi dari isi deklarasi makasar tahun 2000, tepatnya pada Konggres XIV di Sukolilo Surabaya pada tanggal 18-21 Juni 2003 IPNU-IPPNU kembali kebasis pelajar.


artikel by http://ipnu-ippnu-mtswh.blogspot.com/p/sejarah-ipnu-ippnu.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harlah IPNU IPPNU, PAC MADURAN gelar pesta kembang api

Dalam memperingati hari lahir suatu organisasi tentunya perayaan dan peringatan merupakan sebuah hal yang wajib, oleh karena itu PAC IPNU IPPNU Maduran mengadakan peringatan hari lahir IPNU ke 62 dan IPPNU Ke 61 dengan berbagai lomba dan berpuncak pada gebyar shalawat Pelajar dan santri se kabupaten lamongan yang akan di hiasi puluhan kembang api yang meriah.

(RAKER) Rapat Kerja IPNU IPPNU Ranting Srampat

Anggota PAC IPNU IPPNU Maduran & PR IPNU IPPNU Desa Srampat Pada, 31 januari 2016. diadakan (RAKER) Rapat Kerja IPNU IPPNU Ranting Srampat yang dimulai pada Pukul 09.00 WIB. Yang bertempat di Madrasah Diniyah Desa Srampat. Kegiatan tersebut diawali dengan kegiatan Ice Breaking yang di isi oleh Pengurus PAC (Pimpinan Anak Cabang) IPNU IPPNU Maduran, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua IPNU IPPNU Ranting Srampat dan Ketua IPNU PAC Maduran. kegiatan tersebut diselingi dengan Ice Breaking dan di akhiri dengan istirahat sholat Dzuhur. Dan sekitar jam 14.00 WIB kegiatan dilanjutkan dengan materi kepemimpinan yang disampaikan oleh I’adatul Magfiro selaku Ketua IPPNU PAC Maduran, dan se-usainya penyampaian materi kegiatan dilanjutkan dengan (RAKER) Rapat Kerja  IPNU IPPNU Ranting Srampat. Dengan berurutan perwakilan  tiap Departemen dalam Rapat Kerja maju ke depan membacakan Program Kerja yang akan disepakati bersama dengan seluruh Anggota IPNU IPPNU Ran...

ketua umum IPPNU PP dari masa ke masa

1. Dra Hj umroh mahfudhoh (1955-1956) 2. Hj Basyiroh saimuri (1956-1960) 3. Hj machmudah Nachrowi (1960-1963) 4. Dra Hj Faridah Purnomo (1963-1966) 5. Dra Hj Machsanah Asnawi (1966-1976) 6. Dra Hj Ratu Ida mawaddah Noor (1976-1981) 7. Dra Hj Misnar ma'ruf Bachtiar (1981-1988) 8. Dra Hj Titien Asiah wahiduddin (1988-1996) 9. Dra Hj Ulfah Mashfufah (1996-1999) 10. Dra Hj Safira machrusah(1999-2003) 11. Ratu dian hatifah (2003-2006) 12. Siti Soraya Devi (2006-2009) 13. Hj Wafa Patria Umma (2009-2012) 14. margaret Aliyah Maimunah (2012-2015) 15. puti hasniyah (2015-2018)